Sejumlah
aktivis Malang Corruption Watch (MCW) melepas Samsudin bin Surya untuk
menyerukan No Money Politic dengan cara jalan kaki Malang-Surabaya, Sabtu
(29/3/2014). Jalan kaki tersebut dilakukan Samsudin sebagai bentuk keprihatinan
terhadap kondisi bangsa saat ini. Harapannya masyarakat terlibat aktif dalam
upaya menolak politik uang jelang pemilihan legislatif 9 April mendatang.
Samsudin Bin
Surya, warga Indramayu, Jawa Barat, yang dikenal sebagai manusia kardus,
melakukan aksi jalan kaki Malang-Surabaya untuk menyuarakan gerakan no money
politics.
Sejumlah
aktivis Malang Corruption Watch (MCW) melepas aksi Samsudin di Rumah Makan
Ringin Asri Kota Malang, Sabtu (29/3/2014) pagi. Dijadwalkan aksi perjalanan
tersebut berlangsung selama dua-tiga hari.

“Saya memang
sengaja tidak terlalu cepat dalam berjalan karena ingin memberikan pesan kepada
masyarakat yang saya temui disepanjang perjalanan,” kata Samsudin sebelum
memulai aksinya di Malang, Sabtu (29/3/2014).
Pesan yang
dimaksud itu adalah mengajak masyarakat untuk ikut peduli, kritis, dan lebih
peka terhadap kondisi bangsa dewasa ini. Di bidang politik, pemerintahan,
maupun pendidikan misalnya dinilai Samsudin masih jauh dari kata ideal.
Dengan aksi
tersebut harapannya bisa menggugah masyarakat untuk bisa terlibat dalam proses
perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Mengingat tantangan yang dihadapi
bangsa ke depan sangat besar.
“Saat ini
tidak ada lagi batas negara, sehingga sumber daya manusia (SDM) harus terus
diberdayakan. Salah satunya dengan tidak melakukan politik uang,” jelas dia.
Selain itu
dalam pemilihan legislatif (pileg) 9 April dan pemilihan presiden (pilpres) 9
Juli mendatang masyarakat juga diimbau untuk tidak apatis dengan melakukan aksi
golongan putih (golput) misalnya. Karena kalau kertas suara kosong berpotensi
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Aksi jalan
kaki yang dilakukan oleh Samsudin tersebut bukanlah yang kali pertama.
Sebelumnya sejak 1999 lalu dia telah melakukan sejumlah aksi jalan kaki mulai
Mojokerto-Cirebon selama 45 hari, Malang lewat jalur selatan hingga Tasikmala,
serta jalan kaki Indramayu-Jakarta.
Dalam aksi
jalan kaki Malang-Surabaya itu Samsudin mengenakan kotak kardus sebagai penutup
kepala serta baju mirip jas hujan dari bahan plastik mika penuh dengan stiker
maupun poster ajakan untuk menolak praktek no money politic.
Zainudin,
Koordinator Badan Pekerja MCW, mengatakan aksi yang dilakukan oleh Samsudin
tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap nasib bangsa ke depan dengan
menyerukan pesan moral. “MCW selama ini mendukung segala aksi yang terkait
dengan kegiatan politik uang,” ujarnya.
sumber
sumber
No comments:
Post a Comment